MAKALAH
HARGA TRANSFER
Tugas
ini untuk memenuhi salah satu :
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen
: Diniyarti Wulandari
Disusun
Oleh :
Mega
Silvya Eka Nilasari (24210314)
Desty
Natalea (21210859)
Hani
Prihatini (23210113)
Kelas
: 4EB21
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat dan persaingan suatu harga barang atau jasa yang
semakin mengglobal, suatu perusahaan sangatlah penting mengenal istilah “harga
tranfer”, terutama perusahaan yang menjual barang atau jasa.
Harga transfer adalah
harga Produk atau Jasa yang ditransfer kepada suatu pusat pertanggung jawaban
di dalam suatu perusahaan yang menggunakan Produk / Jasa dari pusat pertanggung
jawaban lainnya dalam suatu perusahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Metodologi
Penentuan Harga Transfer
Harga
transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar.
Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan
mengenai metodologi penentuan harga. Prinsip wajar atau harga transfer
antarperusahaan dengan mengandaikan transaksi itu terjadi antarpihak yang tidak
berhubungan instimewa di pasar yang kompetitif. Menurut undang-undang Pajak
Penghasilan di AS terdapat metode-metode:
1. Metode Harga yang Tidak Terkontrol Setara
Berdasarkan metode ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yang digunakan dalam transaksi setara antara perusahaan yang independent atau setara perusahaan dengan pihak ketiga yang tidak berkaitan.
2. Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara
Metode ini diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud. Metode ini mengidentifikasikan tingkat royalty acuan dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol di mana aktiva tidak berwujud yang sama atau serupa dialihkan. Sebagaimana metode harga tidak terkontrol yang setara, metode ini bergantung pada perbandingan pasar.
3. Metode Harga Jual Kembali
Metode ini menghitung harga transaksi yang wajar yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud kepada pembeli yang independent. Margin yang memadai untuk menutup beban dan laba nomal kemudian dikurangkan dari harga ini untuk memperoleh harga transfer antarperusahaan.
4. Metode Penentuan Biaya Plus
Metode ini berguna apabila barang semi jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar negeri atau jika suatu entitas merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.
5. Metode Laba Sebanding
Metode ini mendukung pandangan umum yang menyatakan bahwa pembayar pajak yang menghadapi situasi yang mirip harusnya memperoleh imbalan yang mirip pula selama beberapa periode waktu tertentu.
6. Metode Pemisahan Laba
Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Metode ini mencakup pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
7. Metode Penentuan Harga Lainnya
Metode ini dapat digunakan jika menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih akurat.
1. Metode Harga yang Tidak Terkontrol Setara
Berdasarkan metode ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yang digunakan dalam transaksi setara antara perusahaan yang independent atau setara perusahaan dengan pihak ketiga yang tidak berkaitan.
2. Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara
Metode ini diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud. Metode ini mengidentifikasikan tingkat royalty acuan dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol di mana aktiva tidak berwujud yang sama atau serupa dialihkan. Sebagaimana metode harga tidak terkontrol yang setara, metode ini bergantung pada perbandingan pasar.
3. Metode Harga Jual Kembali
Metode ini menghitung harga transaksi yang wajar yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud kepada pembeli yang independent. Margin yang memadai untuk menutup beban dan laba nomal kemudian dikurangkan dari harga ini untuk memperoleh harga transfer antarperusahaan.
4. Metode Penentuan Biaya Plus
Metode ini berguna apabila barang semi jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar negeri atau jika suatu entitas merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.
5. Metode Laba Sebanding
Metode ini mendukung pandangan umum yang menyatakan bahwa pembayar pajak yang menghadapi situasi yang mirip harusnya memperoleh imbalan yang mirip pula selama beberapa periode waktu tertentu.
6. Metode Pemisahan Laba
Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Metode ini mencakup pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
7. Metode Penentuan Harga Lainnya
Metode ini dapat digunakan jika menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih akurat.
2.2 Praktik harga Transfer
Dalam
praktiknya, beberapa metode penentuan harga transfer digunakan bersamaan.
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode harga transfer antara lain
tujuan perusahaan: apakah tujuannya adalah mengelola beban pajak, atau
mempertahankan posisi daya saing perusahaan, atau memprromosikan evaluasi kerja
yang setara.
2.3 Masa Depan
Teknologi
dan perekonomian global menimbulkan tantangan sendiri bagi banyak
prinsip-prinsip yang mendasari perpajakan internasional, bahwa setiap setiap
bangsa memiliki hak menentukan untuk dirinya sendiri seberapa banyak pajak yang
dapat dikumpulkan dari rakyatnya dan kalangan usaha yang ada di dalam
wilayahnya. Namun, pemerintah di seluruh dunia mengharuskan metode penentuan
harga transfer pada prinsip harga wajar. Yaitu, perusahan multinasional di
Negara berbeda dikenakan pajak seakan-akan mereka adalah perusahaan independent
yang beroperasi secara wajar dari satu sama lain. Perhitungan harga wajar tidak
relevan karena semakin sedikit perusahaan yang beropreasi dengan cara ini.
Efeknya bagi perpajakan nasional, kerjasama dan pembagian informasi yang makin
erat antara otoritas pajak di seluruh dunia. Kompetisi pajak juga semakin
besar. Internet membuat upaya mengambil keuntungan dari Negara surga pajak
semakin mudah. Pajak tunggal juga digunakan sebagai alternative untuk
menggunakan harga transfer dalam menentukan penghasilan kena pajak.
Hal yang diperhatikan dalam pembentukan organisasi yang di dalamnya akan timbul harga transfer dan hubungannya dengan proses sistem pengendalian manajemen adalah:
Hal yang diperhatikan dalam pembentukan organisasi yang di dalamnya akan timbul harga transfer dan hubungannya dengan proses sistem pengendalian manajemen adalah:
·
Menetapkan tujuan yang selaras
antara divisi dan perusahaan. Dalam arti bahwa manajer divisi mengambil
keputusan yang akan memaksimumkan laba perusahaan dengan memaksimumkan laba
divisinya.
·
Menetapkan otonomi tiap divisi.
Agar nantinya terjaga otonomi divisi, dalam arti tidak ada campur tangan
manajemen puncak terhadap kebebasan manajer divisi dalam pengambilan keputusan
·
Penyerahan kekuasaaan berdasarkan
pada kemampuan untuk menyerahkan tanggungjawab dari keuntungan. Tanggungjawab
keuntungan tidak dapat diserahkan dengan aman kecuali dua kondisi ada yaitu
orang yang menyerahkan memiliki seluruh informasi relevan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan keuntungan yang optimum dan performa orang yang menyerahkan
diukur melalui bagaimana ia dengan baik membuat trade-off biaya atau
pendapatan. Oleh karena itu, idealnya organisasi harus mencari orang-orang yang
berkompeten dalam negoisasi dan arbitrasi dari harga transfer.
·
Dua keputusan yang meliputi
perancangan sistem harga transfer. Pertama adalah keputusan sourcing: haruskah
perusahaan memproduksi sendiri atau harus membelinya dari luar atau pemasok?
Yang kedua adalah keputusan harga transfer: pada harga berapa produk harus
ditransfer antar pusat laba? Idealnya, harga transfer kurang lebih seperti
harga pasar, dengan penyesuaian agar tidak ada biaya yang muncul selama
transfer dalam perusahaan.
·
Jika kompetisi harga tidak terjadi, harga transfer mungkin
akan ditetapkan dengan dasar biaya ditambah laba, meskipun beberapa harga
transfer mungkin akan lebih rumit untuk dihitung dan hasilnya kurang memuaskan
bila berdasar pada harga pasar. Biaya transfer dapat dibuat pada standar biaya
ditambah profit margin, atau dengan menggunakan sistem dari dua langkah
penetapan harga.
·
Metode negoisasi harga transfer
harus berada ditempatnya dan di sana harus ada mekanisme arbitrasi untuk
penyelesaian perdebatan, tetapi susunannya jangan terlalu susah supaya
manajemen tidak terlalu mencurahkan perhatian berlebih yang bisa mengakibatkan
jumlah waktu harga transfer jadi tidak semestinya.
·
Terdapat beberapa contoh yang
mungkin terjadi pada organisasi kompleks secara lengkap memuaskan sistem harga
transfer. Sama dengan banyak pilihan desain pengendalian manajemen, perlu untuk
memilih yang paling baik dari beberapa aksi bagian yang hampir sempurna. Sesuatu
yang penting adalah menyadari area yang tidak sempurna dan memastikan prosedur
administrasi dipekerjakan untuk menghindari keputusan suboptimum.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar