NPM : 24210314
Kelas : 3eb21
Softskill Bahasa Indonesia
PENALARAN
A.
Arti
Kata Penalaran dan Pengertian Penalaran
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi – proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam
penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence).
NOUN (arti kata):
1.
cara (perihal) menggunakan nalar;
pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran: kepercayaan takhayul serta ~ yg tidak logis haruslah dikikis habis;
2.
hal mengembangkan atau mengendalikan
sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman;
3. proses mental mengembangkan pikiran dr beberapa fakta atau prinsip;
B.
Jenis
dan Macam-macam Penalaran
1. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.
Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.
Contoh
:
-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan —> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan —> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.
Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.
Contoh
:
-Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
kesimpulan —> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
kesimpulan —> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
PENULISAN ILMIAH
A.
Arti
Kata dan Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh
seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah
dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Dari pengertian tersebut secara
awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat
bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun
yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah
karya ilmiah.
B.
Jenis
dan Macam-macam Penulisan Ilmiah
Jenis-jenis penulisan ilmiah yang utama ialah esei ilmiah, kertas kerja, laporan kajian, tesis dan disertasi :
1. Esei ilmiah merujuk karangan ilmiah yang pendek tentang topik atau
permasalahan berdasarkan data yang diperolehi melalui rujukan perpustakaan dan
/ atau kerja lapangan. Penghuraiannya bersifat rasional-empiris dan objektif.
2. Kertas kerja ialah penulisan ilmiah yang memaparkan sesuatu fakta atau
permasalahan berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan.
Analisis dalam kertas kerja adalah lebih serius serta bersifat rasional-empiris
dan objektif. Kertas kerja biasanya ditulis untuk diterbitkan dalam jurnal
akademik atau dibentangkan dalam pertemuan ilmiah seperti seminar, workshop dan
sebagainya.
3. Laporan kajian atau penyelidikan ialah penulisan ilmiah yang menyampaikan
maklumat atau fakta tentang sesuatu kepada pihak lain. Penghuraiannya juga
bersandarkan kepada metodologi saintifik dan berdasarkan data kerja lapangan
dan / atau rujukan perpustakaan.
4. Tesis ialah penulisan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh daripada pengamatan atau
penyelidikan sendiri. Penulisan ilmiah ini melibatkan pengujian hipotesis bagi
membuktikan kebenaran.
5. Disertasi ialah penulisan ilmiah tahap tertinggi dalam hierarki
pancapaian akademik, yaitu untuk mendapatkan gelaran Doktor Falsafah (Ph.D).
Disertasi melibatkan fakta berupa penemuan penulis sendiri berdasarkan
metodologi saintifik dan analisis yang terperinci.
Referensi / Sumber :
1.
Brotowidjoyo, Mukayat D. 1985. Penulisa Karangan Ilmiah. Jakarta:
Akademika Pressindo
2.
Effendi, S. 1987a. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.